NI. MADE DESTHIARINI
3EA11/11209835
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses atau aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, penggunaaan serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Menurut Peter & Olson (2005), perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “ Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow this action” .
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.
Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas” .
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.
Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas” .
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya
1.2 Penelitian Konsumen sebagai Bidang Dinamis
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap konsumen, kelompok konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tampat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.
BAB 2 PEMBAHASAN
Contoh kasus 1 : Proses pengambilan keputusan oleh konsumen terhadap pembelian mie instan merk Indomie
Indonesia sebagai negara berpenduduk besar telah menempatkan industri pangan sebagai industri yang strategis baik dalam penyerapan pasar maupun penyediaan sumber daya. Keragaman budaya dari ratusan suku bangsa yang tersebar di luasan wilayah kepulauan Indonesia merupakan warisan leluhur yang sangat bernilai tinggi. Perilaku makan merupakan bagian penting pula dari adat istiadat di banyak suku Bahkan makanan telah menjadi simbol kebudayaan dan berpotensi menjadi bagian budaya nasional.
Tuntutan akan kecepatan dan kepraktisan yang hampir menyentuh seluruh aspek kehidupan dan kelompok masyarakat melahirkan budaya instan termasuk pada budaya makanan instan. Salah satu jenis makanan instan yang cukup popular adalah mi instan. Keberadaan mi instan di Indonesia dirasakan cukup fenomenal.
Tuntutan akan kecepatan dan kepraktisan yang hampir menyentuh seluruh aspek kehidupan dan kelompok masyarakat melahirkan budaya instan termasuk pada budaya makanan instan. Salah satu jenis makanan instan yang cukup popular adalah mi instan. Keberadaan mi instan di Indonesia dirasakan cukup fenomenal.
Indomie sebagai pemimpin pasar mi instant telah melakukan banyak terobosan dalam menjaga keutuhan pangsa pasar dan bahkan meningkatkannya. Salah satu produk Indomie yang diluncurkan adalah dalam program Lintas Budaya Nusantara adalah Indomie Selera Nusantara (ISN). ISN merupakan hasil dari pengembangan produk yang mengangkat cita rasa makanan khas daerah di Indonesia. Selain itu, harga yang cukup terjangkau dan variasi rasa yang beragam yang kemudian menyebabkan konsumen untuk memutuskan membeli produk mie instan merk indomie. Serta kualitas yang selalu terjaga sehingga konsumen tetap bertahan pada mie instan merk indomie tersebut.
Contoh kasus 2 : Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan Konsumsi
Faktor budaya merupakan suatu yang paling memiliki pengaruh paling luas pada perilaku konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang.
Ritual budaya merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di berbagai daerah. Ritual menggambarkan prosedur budaya yang harus dilakukan oleh sekelompok masyarakat agar bisa memenuhi tingkat budayanya. Dengan adanya kebudayaan, perilaku konsumen mengalami perubahan . Dengan memahami beberapa bentuk budaya dari masyarakat, dapat membantu pemasar dalam memprediksi penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Pengaruh budaya dapat mempengaruhi masyarakat secara tidak sadar. Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis sehingga pengaruhnya terhadap perilaku sering diterima begitu saja.
Misalnya saja pada sekelompok masyarakat di daerah Bali. Bali merupakan daerah yang dikenal dengan kebudayaan dan adat istiadatnya yang masih sangat kental. Di Bali sering kita lihat pelaksanaan upacara-upacara keaagamaan seperti ngaben, upacara potong giginya dan lain sebagainya. Pada saat acara-acara ritual budaya seperti itu, tingkat pembeliaan dan konsumsi sekelompok masyarakat menjadi meningkat. Misalnya peningkatan pembeliaan buah-buahan sebagai pelengkap untuk sesaji atau persembahan pada acara tersebut. Itulah salah satu factor pengaruh kebudayaan terhadap pembelian dan konsumsi.
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Jadi, berdasarkan contoh kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa proses pengambilan keputusan oleh konsumen terhadap suatu produk yang akan dibelinya dipengaruhi oleh
· Selera konsumen terhadap suatu produk
· Kualitas produk
· Harga
· Iklan produk yang menarik sehingga konsumen tertarik untuk membelinya
Selain itu, cara untuk tetap mempertahankan konsumen adalah dengan melakukan pengembangan produk dengan variasi yang beragam.
Referensi
http://repository.upi.edu/operator/uploads/s_b5351_054181_chapter2.pdf