Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

PENGUBURAN UNIK DI DESA TRUNYAN


PENGUBURAN UNIK DI DESA TRUNYAN

Masyarakat indonesia kaya akan tata cara peradaban leluhur, salah satunya anda dapat melihat tata cara unik menguburkan jasad yang masih dianut hingga sekarang, beberapa diantaranya seperti adat penguburan di toraja sulawesi selatan dan desa trunyan bali.

Desa wisata trunyan atau dikenal dengan desa bali aga, desa ini mempunyai kultur dan tata cara peradaban yang unik, dikenal dengan kelompok masyarakat tradisional lama yang berdiam di bibir danau batur yang masih memegang teguh etika tradisi mereka, salah satunya tata cara memakamkan.

Jika anda menyempatkan ke kintamani kabupaten bangli bali datanglah ke desa ini desa dengan panorama danau dan keindahan gunung batur serta suasana pedesaan yang asri dengan penyambutan masyarakat yang ramah.

Lokasi desa wisata trunyan berada di kecamatan kintamani, bangli untuk mencapai lokasi ini dari denpasar membutuhkan waktu hingga 2 jam 30 menit atau menempuh jarak 68 Km, perjalan anda akan melewati sukawati - gianyar - tampaksiring hingga ke banyunggede kintamani dari kintamani anda lanjutkan ke batur tengah hingga ke desa trunyan.
Anugerah alam yang indah serta keunikan budaya menjadikan tempat ini tujuan obyek wisata yang harus anda kunjung, desa trunyan, desa yang mengandalkan perekonomian dari bertani sayuran dan pariwsata mempunya hawa yang sejuk dan dingin terletak pada ketinggian 1080 Mdpl, suhu bisa berada pada 20 derajat C bahkan dimusim penghujan dapat berada dibawah 15 derajat C, pemandangan alam trunyan sangatlah indah anda dapat melihat dana batur, sebuah danau kaldera dari gunung batur yang masih aktif, danau ini berair jenih dengan luas mencapai 16 Km2.

Keunikan adat budaya desa trunyan merupakan salah satu daya tarik wisata dari desa ini salah satunya tata cara mereka menguburkan seorang jenazah, umumnya adat bali mengenal keremasi atau lebih disebut ngaben (upacara pembakaran mayat), dalam adat trunyan  upacara pemakaman jenazah, hanya meletakan jenazah pada   tempat terbuka tanpa kremasi atau dikuburkan, jenazah hanya dibalut kain putih lalu dilakukan upacara penyucian, jika selesai jenazah akan diletakan ditempat terbuka dengan dipagari bambu

Istimewa dari tempat ini jenazah yang telah mengalami dekomposisi dan penguraian tidak berbau ini karena ada harum wangi dari pohon taru menyan yang membuat bau udara menjadi ternetralisir.

desa ini juga mempunya aturan bagaimana tatacara perlakuan jenazah yang akan dikuburkan terdapat tiga penggolongan tatacara lokasi penguburan, pertama tempat penguburan Sema wayah dimana jenazah sebelum hidupnya meninggal dengan sewajarnya, kelaziman yang alamiah seperti penyakit, tua dan sebagainya kedua tempat Sema Bantas  tempat ini dikususkan kepada jenazah yang hidupnya meninggal dengan tidak sewajarnya dan tidak biasa seperti karena di bunuh, kecelakaan menyebabkan kematian, bunuh diri, yang membuat jenazah tak lazim bagi penduduk  dan terakhir tempat Sema muda tempat ini digolongkan kepada jenazah yang belum berumah tangga seperti anak anak atau orang dewasa yang belum menikah.

Ni. Made Desthiarini
4ea11 / 11209835

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar